Iklan Atas

Blogger Jateng

10 Contoh Puisi untuk Ibu Terbaik

Contoh Puisi untuk Ibunda Tersayang - Tahukah Sobat betapa bermaknanya ibu dalam kehidupan kita? Sebab dengan cinta dan kasih sayang beliaulah kita bisa menjadi seperti sekarang ini. Dari semenjak kecil, ibu dengan sabar dan telaten membimbing anak-anaknya tanpa lelah dan dengan penuh kesabaran memaafkan saat anak yang dicintainya berbuat kesalahan.

Jika digambarkan, ibu laksana sosok yang takkan pernah bisa tergantikan dengan apapun yang Tuhan ciptakan di dunia ini. Sobat sepakat juga kan?

Berikut 10 Contoh Puisi tentang betapa berartinya sosok Ibu yang bisa Sobat simak dan resapi maknanya.

Selembar Puisi Untukmu Ibu

Dentang nafasmu menyeruak hari sampai senja
Tidak ada capek menggores diwajah ayumu
Tidak ada sesal saat seluruhnya mesti kau lalui
Langkah itu selalu jalan buat kami
Dua bidadari kecilmu

Desah mimpimu berlari
mengejar bintang
Mengharapkan kami jadi mutiara terindahmu
Dalam seluruhnya peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu

Dalam capek kau rangkai kata bijak buat kami
Mengurai senyum disetiap perjalanan kami
Menimpa doa disetiap detik nafas kami
Ibu kau berlian dihati kami

Relung hatimu demikian indah
Sampai kami tidak mampu meraih dalamnya
Derai air matamu menguntai suatu harap
Di tiap-tiap sholat malammu

Ibu
Kami cuma mau jadi suatu yang dimimpikan untukmu
Membopong seluruhnya mimpimu dalam pundak kami

Ibu
Janganlah tidak suka kami
bila kami membuat kamu menangis
Terima kasih Ibu

Tlah menghiasi kehidupanku didunia fana ini,
dengan senyum manismu yg memperkuat batinku.

Terima kasih ibu
Sudah menjagaku sampai saat ini.

Terima kasih Ibu
Engkau senantiasa ada untukku.

Ibu
Sinar cintamu, senantiasa ku kelak.
Bahkan juga sampai saya mati.
Serta cintamu kan terus bercahaya di hati,
Abadi serta kekal



Ulang Tahun Ibu

Bunda..
Engkau pecahkan kegalauan yang selalu membuatku jatuh..
Engkau bagai penopang raga yang mulai runtuh..
Engkau memberi semua yang kami butuhkan..
tapi kami, ketika engkau butuhpun kami belum menyadari..

Bunda..
kau buang waktumu tanpa lelah untuk kami..
Kau buat kasih sayang itu menjadi kebiasaan yang sering kami lupakan..
Engkau memberi tanpa kami meminta..
Engkau guyurkan siraman kasih yang tiada tandingannya..

Bunda..
Andai perasaan ini sepeka hatimu.,.
setegas kasihmu..
Semampu dan selalu ada untuk kami anakmu..
kan kurubah segala yang menajadi kesalmu..
kan ku coba merengkuh rasa yang sering kau berikan kepadaku..

Diatas langit yang tak terbatas..
kau topangkan kasihmu tanpa merasa lelah..

Trimakasih Bunda..

terimakasih telah menjagaku hingga dewasa..
Memberikanku seluruh cinta tanpa putus asa..
dengan cintamu, aku merasakan kekuatan yang sungguh luar biasa..

Love you Mom, aku tak akan pernah bisa membalas 

seperti cinta dan kasih yang telah engkau berikan kepadaku,
Sampai kapanpun!


Tak Terganti
Karya Nurhalimah Lubis
Ketika kupandang lekat pada sudut matamu
Tersimpan derita yang begitu mendalam
Aku tahu disana banyak tersimpan air mata untuk kami anakmu
Air mata yang telah kami lakukan

Ibu
Kamu selalu berharap kami anakmu yang kan jadi nomor satu
Namun sering kali kami melawan dan melalaikan perintahmu
Kami selalu membuatmu bersedih

Mulai sekarang aku bertekad untuk menghapus air matamu…
dan menggantinya dengan canda dan tawa

Terima kasih Ibu
Kau takkan pernah tergantikan di dalam hati kami anakmu


Puisi Seorang Anak Untuk Ibu

Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan..
Untuk berjuang dalam pertempuran..
Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi..
Doakanlah agar aku berhasil..

Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang..
Merebut kemenangan di mana pun adanya..
Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis..
Biar kucari jalanku sendiri..

Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar..
Meskipun ada bahaya, ada rasa takut..
Aku akan tersenyum dan menghapus air mata..
Biar kuutarakan pikiranku..

Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku..
Memahat tempatku, menjahit kainku..
Ingatlah, saat aku melayari sungaiku..
Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku.



Kamu Adalah Malaikatku
Karya: Rayhandi
Ibu
Kamu adalah malaikatku
Wanita baik berhati baja
Wanita yang hidupnya hanya untuk kami.

Ibu
Kamu adalah malaikatku
Aku lahir dari rahimmu
Keluar dari jasadmu.

Ibu
Kamu adalah malaikatku
Wanita yang ada disetiap malamku
Mendoakan malamku.

Ibu
Kamu adalah malaikatku
Saat aku tersenyum kau ada
Saat aku menangis kau juga ada.

Ibu
Kamu adalah malaikatku
Dari merah aku sudah merasa cintamu
Cintamu untukku yang membuatmu berani.

Ibu
Kamu adalah malaikatku
Engkau berani raib untukku
Engkau mau berkorban nyawa untukku anakmu ini.

Ibu
Kamu adalah malaikatku
Seorang hawa yang tuhan kirim untuk menjagaku
Engkau tiada putih juga tiada sayap.



Laksana Cintamu
Karya: Puisi-Puisi Fakturyati
Ibu..
jika memang dengan aku menjelma angin
lantas kau dapat merasakan kesejukan itu
akan ku lakukan itu untukmu
aku tak tau akan seberapa berharganya hidupku bila tanpamu..

Karena yang ku tau
kau mampu membuat cinta ini semakin besar..
Kau t’lah banyak berjuang untukku
untuk nafasku..

Kalaupun aku bisa menciptakan sedikit senyuman itu..
mungkin itu tak kan pernah sebanding dengan apa yang kau lakukan untuk hidupku..

Aku selalu berharap,
Tuhan tak pernah ambil senyum itu darimu
Percayalah,
aku mencintaimu dengan hati..
dengan hati yang tak bisa ku sematkan pada wanita selainmu
dan aku menyayangimu dengan nada
dengan nada yang tak bisa ku harmonikan pada yang lain..




Permohonan Maaf untuk Ibu
Karya: Deny Fadjar Suryaman
Terniang termenung sendiri
dalam ruang hampa yang pengap
dalam ruang yang sangat sunyi
dalam suasana hati yang gundah gelisah

Disudut ruang terbesis cahaya lilin
memberikan penerangan diruang yang gelap
menyinari seluruh sudut ruang dalam hati
yang s’lalu terniang wajah yang dicinta

Wahai angin yang bertiup kencang diluar sana
sudikah engkau menyimpaikan isi hatiku
sebuah perasaan yang sudah lama ku pendam
yang tak pernah tersimpaikan dari mulutku yaog kaku

Ibu...
dalam do’a ku meminta maafmu
dalam tangis ku memohon ampunmu
dalam mimpi ku bersujud di kakimu
memohon ampun atas dosa dan keselahanku padamu . . .




Aku Cinta Ibu

Ibu..
Kupejamkan mata dibalik sunyi'nya malam.
Menenangkan jiwa yang selama ini meronta.
Coba untuk merasakan apa yang tak pernah kurasa.
Memikirkan yang selama ini sempat terlupa..

Ibu..
Kata itu yang terlintas dibenak'ku.
Menyita seluruh perhatian alam pikiran'ku.
Membawa sisi ke masa lalu.
Terjebak oleh dimensi waktu..

Ibu..
Kini aku meyadari semuanya.
Begitu penting hadirmu dihidupku.
Kau rela menguras air mata.
Mencucurkan keringat darah.
Hanya demi melihat senyuman dari bibir'ku..

Ibu..
Kau bintang yang menerangi dikala kesunyian.
Laksana embun bagi yang menyejukan.
Bagaikan semilir angin yang memberi harapan.
Seumpama mentari yang selalu menghangatkan..

Ibu..
Mungkin ku tak bisa membalas semua cintamu.
Meski kuraih jutaan bintang bertaburan di langit tua.



Cahaya Cintamu Ibu

Ibuku sayang..
Cintamu adalah cahaya yang menerangi..
Setiap kegelapan di dunia fana ini..

Kehadiranmu begitu berharga,.
Bermakna dan berarti..

Ibuku yang cantik..
Tiada hari yang kujalani..
Tanpa sedetik pun tak mengingatmu..


Mengingat sgala pengorbananmu..
Yang tak lelah merawatku..
Yang tak bosan menasehatiku..
Dan tak henti menyangiku, spanjang usiamu..
Terima kasih Ibu..

Tlah menghiasi kehidupanku di dunia fana ini..
dengan senyum manismu yang menguatkan batinku..

Terima kasih ibu..
Telah menjagaku hingga kini..
Terima kasih Ibu..
Engkau selalu ada untukku..

Ibuku yang baik..
Maafkan aku, jika pernah melukai perasaanmu..
Maafkan aku, selalu mengecewakanmu..
Maafkan aku, anakmu ini..

Ibu..
Cahaya cintamu, selalu ku nanti..
Bahkan hingga aku mati..
Dan cintamu kan tetap bersinar di hati..
Kekal dan abadi.



Terimakasih Ibu

Ibu...
Kau sinari pagi aku dengan senyumanmu
Kau sinari siang aku dengan doamu
Kau sinari malam aku dengan pelukanmu
Kau sinari hidup aku dengan cintamu

Kadang aku merasa tak pantas untuk dapatkan ketulusanmu
Selalu kekesalan dan desahan amarahku...yang kau terima dariku

Tiada yang dapat aku berikan padamu ibuku...
Meski ku berikan cinta...dan kasihku untukmu
Tapi...itu semua tidaklah cukup untuk membalas kasih dan ketulusanmu padaku

Karena cinta...kasih...dan ketulusanmu
Bagai jalan yang tak berujung

Meski kau tiada lagi tampak
Kasihmu tiada pernah berakhir
Hingga akhir hayat hidupku