6 Kutipan Terkenal dari Imam Al-Ghazali - Imam Al-Ghazali merupakan seorang filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan. Ia memiliki kejeniusan dan kepakarannya dalam fikih, tasawuf dan ushul. Beliau juga merupakan tokoh terkemuka dalam kancah filsafat dan tasawuf.
Imam al-Ghazali mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak berhujjah. Ia digelar Hujjatul Islam karena kemampuannya tersebut. Ia sangat dihormati di dua dunia Islam yaitu Saljuk dan Abbasiyah yang merupakan pusat kebesaran Islam. Ia berjaya menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan. Imam al-Ghazali sangat mencintai ilmu pengetahuan. Ia juga sanggup meninggalkan segala kemewahan hidup untuk bermusafir dan mengembara serta meninggalkan kesenangan hidup demi mencari ilmu pengetahuan.
Sebelum dia memulai pengembaraan, dia telah mempelajari karya ahli sufi ternama seperti al-Junaid Sabili dan Bayazid Busthami. Imam al-Ghazali telah mengembara selama 10 tahun. Ia telah mengunjungi tempat-tempat suci di daerah Islam yang luas seperti Mekkah, Madinah, Jerusalem, dan Mesir. Ia terkenal sebagai ahli filsafat Islam yang telah mengharumkan nama ulama di Eropa melalui hasil karyanya yang sangat bermutu tinggi. Sejak kecil lagi dia telah dididik dengan akhlak yang mulia. Hal ini menyebabkan dia benci kepada sifat riya, megah, sombong, takabur, dan sifat-sifat tercela yang lain. Ia sangat kuat beribadat, wara', zuhud, dan tidak gemar kepada kemewahan, kepalsuan, kemegahan dan mencari sesuatu untuk mendapat ridha Allah SWT.
Imam al-Ghazali mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak berhujjah. Ia digelar Hujjatul Islam karena kemampuannya tersebut. Ia sangat dihormati di dua dunia Islam yaitu Saljuk dan Abbasiyah yang merupakan pusat kebesaran Islam. Ia berjaya menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan. Imam al-Ghazali sangat mencintai ilmu pengetahuan. Ia juga sanggup meninggalkan segala kemewahan hidup untuk bermusafir dan mengembara serta meninggalkan kesenangan hidup demi mencari ilmu pengetahuan.
Sebelum dia memulai pengembaraan, dia telah mempelajari karya ahli sufi ternama seperti al-Junaid Sabili dan Bayazid Busthami. Imam al-Ghazali telah mengembara selama 10 tahun. Ia telah mengunjungi tempat-tempat suci di daerah Islam yang luas seperti Mekkah, Madinah, Jerusalem, dan Mesir. Ia terkenal sebagai ahli filsafat Islam yang telah mengharumkan nama ulama di Eropa melalui hasil karyanya yang sangat bermutu tinggi. Sejak kecil lagi dia telah dididik dengan akhlak yang mulia. Hal ini menyebabkan dia benci kepada sifat riya, megah, sombong, takabur, dan sifat-sifat tercela yang lain. Ia sangat kuat beribadat, wara', zuhud, dan tidak gemar kepada kemewahan, kepalsuan, kemegahan dan mencari sesuatu untuk mendapat ridha Allah SWT.
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Hal itu merupakan janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Ali Imran, 185).
"Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?". Yang paling jauh dari kita adalah "MASA LALU". Walau dengan cara apapun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
"Apa yang paling besar di dunia ini?". Yang paling besar adalah "NAFSU" (Al A'raf, 179). Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa kita ke Neraka.
"Apa yang paling berat di dunia ini?". Yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH" (Al Ahzab, 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi Khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan tersebut, sehingga banyak dari manusia masuk neraka karena tidak dapat memegang amanahnya.
"Apa yang paling ringan di dunia ini?". Yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan sholat. Gara-gara pekerjaan, kita meninggalkan sholat. Gara-gara bermusyawarah, kita meninggalkan sholat.
"Apakah yang paling tajam di dunia ini?".
Yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA". Karena melalui lidahnya, manusia bisa melukai dan menyakiti hati saudaranya sendiri.