Contoh Karya Sastra Jose Rizal Manua - Jose panggilannya, dari nama lengkap Jose Rizal Manua, adalah nama yang cukup dikenal di kalangan teater dan sastra. Selain karena aktif di teater dan banyak mendapat penghargaan, dia juga seorang pembaca puisi yang menarik, lebih-lebih puisi humor.
Jose Rizal Manua lahir di Padang, 14 September 1954. Sejak usia belum genap 20 tahun dia sudah di Jakarta, dan pada tahun 1972 dia masuk Taman Ismail Marzuki, tempat di mana para seniman saling bertemu dan berkreasi.
Jose Rizal Manua merupakan seorang seniman dan pujangga. Selain itu, ia juga mendirikan sebuah teater anak-anak yang dinamakan Teater Tanah Air. Bersama kelompok Teater Tanah Air ini pula ia sempat berkeliling dunia untuk melakukan pertunjukan teater seperti di Jerman, Jepang, Rusia bahkan di markas besar PBB dalam peringatan The United Nations Universal Children's Day.
Sebetulnya puisi-puisi humor ini juga banyak yang dalam maknanya, tidak sekedar melucu tetapi sarat dengan kritik sosial dan bahkan religius. “Saya yakin puisi-puisi humor akan mendapatkan tempat sendiri di hati masyarakat kalau kita melihat situasi dan kehidupan yang begitu kompleks, orang perlu pengendoran otak, jadi tidak melulu tegang. Maka sajak humor, saya kira merupakan salah satu sarana yang bisa mengantisipasi itu, jadi ada prospeknya juga dengan puisi-puisi humor”, katanya.
Sembako Atawa Sembarang Komentar
Menteri yang kerjanya cuma meralat
namanya menteri nekat.
Bahkan sampai harga pun diakrobat.
Di obrak-abrik
hukum di obrak-abrik
Di oprak-oprak
hakim di oprak-oprak :
Yang di serbu diadili dan masuk bui.
Yang menyerbu dilindungi dan dapat upeti.
Kerani yang kerjanya suka nyatut namanya kerani diamput.
Bahkan sampai karbon pun disetut.
Di bolak-balik
karma di bolak-balik
Di oglek-oglek
kursi di oglek-oglek :
Yang menyeru reformasi ditembaki.
Yang mengaku korupsi di suruh sembunyi.
O, alah plekencong, plekencong ekonomi doyong!
Politisi yang kerjanya mengantuk dalam sidang namanya politisi begadang.
Bahkan teriak setuju pun diundang.
O, alah plekencong, plekencong stabilitas bohong!
Konglomerat yang kekayaannya dibawa minggat namanya konglomerat bejat.
Bahkan berak pun di pesawat.
Di obrak-abrik
hukum di obrak-abrik
Di oprak-oprak
hakim di oprak-oprak
Di bolak-balik
karma di bolak-balik
Di oglek-oglek
kursi di oglek-oglek
Ini sembako baru
ini baru sembako namanya.
Atawa SEMBArang KOmentar.
Jakarta, Mei 1998
Manusia Kepengin Kalau Bisa
Setelah lepas dari sekedar jadi pedagang
Termenung di atas kloset
Menghayal, jadi
Presiden.
......
Plung!
Sengseng Tengtes Sresep Brebet!
Maka para tukang sulap mengeluarkan kertas warna-warni dari mulut dowernya
yang kebanyakan mengunyah popcorn pizza kentucky hamburger di rumah-rumah makan eropa-amerika, dan membuat jamur dari air liurnya pada kertas panjang yang menjulur bagai lidah sungai menuju jalan layang bebas hambatan,
kemudian melilit bangunan-bangunan mewah di sekitar pondok indah cinere, bumi serpong damai, pantai indah kapuk, pluit, pulo mas, sunter hijau, kelapa gading permai, dan tugu monas. Sisanya menyelinap ke mesin-mesin computer mengutak-atik bursa saham dan kredit macet,
tapi di hutan-hutan Kalimantan gergaji-gergaji raksasa, buldoser-buldoser raksasa senantiasa menggeram menumbangkan pohon-pohon dengan suara berdebam,
membangunkan satwa-satwa langka yang terus menerus tergusur tak bisa protes,
kecuali melengkingkan jeritan pilu ke udara hampa.
Jose Rizal Manua lahir di Padang, 14 September 1954. Sejak usia belum genap 20 tahun dia sudah di Jakarta, dan pada tahun 1972 dia masuk Taman Ismail Marzuki, tempat di mana para seniman saling bertemu dan berkreasi.
Jose Rizal Manua merupakan seorang seniman dan pujangga. Selain itu, ia juga mendirikan sebuah teater anak-anak yang dinamakan Teater Tanah Air. Bersama kelompok Teater Tanah Air ini pula ia sempat berkeliling dunia untuk melakukan pertunjukan teater seperti di Jerman, Jepang, Rusia bahkan di markas besar PBB dalam peringatan The United Nations Universal Children's Day.
Ia merupakan seniman yang melahirkan banyak sajak humor. Tatkala menggelar pembacaan sajaknya, kalangan seniman lain bertutur untuk apa kok pakai ditambah humor atau apa itu sajak humor, sajak ya sajak saja. Tapi ada pesan menyejukkan, “kamu teruskan saja, jangan pedulikan mereka”, kata Rendra. Siapa sangka umpatan dan cacian serta hinaan itu malah berbalik. “Ternyata mereka yang mencela saya justru mengirim sajak-sajak mereka untuk saya bacakan”, kata Jose.
Sebetulnya puisi-puisi humor ini juga banyak yang dalam maknanya, tidak sekedar melucu tetapi sarat dengan kritik sosial dan bahkan religius. “Saya yakin puisi-puisi humor akan mendapatkan tempat sendiri di hati masyarakat kalau kita melihat situasi dan kehidupan yang begitu kompleks, orang perlu pengendoran otak, jadi tidak melulu tegang. Maka sajak humor, saya kira merupakan salah satu sarana yang bisa mengantisipasi itu, jadi ada prospeknya juga dengan puisi-puisi humor”, katanya.
Dibawah ini adalah 5 contoh puisi hasil proses kreatif Jose dalam bentuk puisi. Silahkan disimak ya Sob..
Sembako Atawa Sembarang Komentar
Menteri yang kerjanya cuma meralat
namanya menteri nekat.
Bahkan sampai harga pun diakrobat.
Di obrak-abrik
hukum di obrak-abrik
Di oprak-oprak
hakim di oprak-oprak :
Yang di serbu diadili dan masuk bui.
Yang menyerbu dilindungi dan dapat upeti.
Kerani yang kerjanya suka nyatut namanya kerani diamput.
Bahkan sampai karbon pun disetut.
Di bolak-balik
karma di bolak-balik
Di oglek-oglek
kursi di oglek-oglek :
Yang menyeru reformasi ditembaki.
Yang mengaku korupsi di suruh sembunyi.
O, alah plekencong, plekencong ekonomi doyong!
Politisi yang kerjanya mengantuk dalam sidang namanya politisi begadang.
Bahkan teriak setuju pun diundang.
O, alah plekencong, plekencong stabilitas bohong!
Konglomerat yang kekayaannya dibawa minggat namanya konglomerat bejat.
Bahkan berak pun di pesawat.
Di obrak-abrik
hukum di obrak-abrik
Di oprak-oprak
hakim di oprak-oprak
Di bolak-balik
karma di bolak-balik
Di oglek-oglek
kursi di oglek-oglek
Ini sembako baru
ini baru sembako namanya.
Atawa SEMBArang KOmentar.
Jakarta, Mei 1998
Manusia Kepengin Kalau Bisa
Setelah lepas dari sekedar jadi pedagang
dan punya rumah toko
manusia kepingin
telivisi, kulkas dan honda bebek
setelah lepas dari sekedar jadi pengusaha
dan punya super market
manusia kepingin
laser disk, baby benz dan kebun anggrek
setelah lepas dari sekedar konglomerat
dan punya kondominium
manusia kepingin kapal pesiar,
hotel terapung dan lapangan golf
setelah lepas dari sekedar jadi pedagang
setelah lepas dari sekedar jadi pengusaha
setelah lepas dari sekedar jadi konglomerat
manusia kepingin
tak mati-mati
kalau bisa…
Sajak KKN
KKN bukan Kuliah Kerja Nyata
bukan pula Kondom Kuda Nyengir.
Yang lain boleh debat tentang
Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme.
Karena nyatanya roda ekonomi
berputar-putar di lingkaran
keluarga dan kerabat dekat.
”Kulik, kulik elang
anak gagak di belakang.
Culik-culik orang
anak tamak di kelangkang”
Di mana gurita tua lumutan
memainkan bidak-bidak perusahaan
dengan ratusan tangan.
Dari hulu ke hilir
dari bulu ke pelir
mengakar nepotisme
berjanggut kolusi
dan ubanan korupsi
Tekuk sana, bekuk sini
lipat sana, sikut sini
sikat sana, tutup sini
pasok sana, sogok sini
bocor sana, ngocor sini.
Jurang hidup menguak makin lebar
sudah melarat masih juga disikat.
Terbanting-banting di emperan jalan
terlunta-lunta tak punya pegangan.
”Kulik-kulik elang
anak gagak di belakang.
Culik-culik orang
anak tamak di kelangkang”
KKN bukan Kuliah Kerja Nyata
bukan pula Kondom Kuda Nyengir.
Jakarta, 23-25 Mei 1998
Menghayal Jadi Presiden
manusia kepingin
telivisi, kulkas dan honda bebek
setelah lepas dari sekedar jadi pengusaha
dan punya super market
manusia kepingin
laser disk, baby benz dan kebun anggrek
setelah lepas dari sekedar konglomerat
dan punya kondominium
manusia kepingin kapal pesiar,
hotel terapung dan lapangan golf
setelah lepas dari sekedar jadi pedagang
setelah lepas dari sekedar jadi pengusaha
setelah lepas dari sekedar jadi konglomerat
manusia kepingin
tak mati-mati
kalau bisa…
Sajak KKN
KKN bukan Kuliah Kerja Nyata
bukan pula Kondom Kuda Nyengir.
Yang lain boleh debat tentang
Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme.
Karena nyatanya roda ekonomi
berputar-putar di lingkaran
keluarga dan kerabat dekat.
”Kulik, kulik elang
anak gagak di belakang.
Culik-culik orang
anak tamak di kelangkang”
Di mana gurita tua lumutan
memainkan bidak-bidak perusahaan
dengan ratusan tangan.
Dari hulu ke hilir
dari bulu ke pelir
mengakar nepotisme
berjanggut kolusi
dan ubanan korupsi
Tekuk sana, bekuk sini
lipat sana, sikut sini
sikat sana, tutup sini
pasok sana, sogok sini
bocor sana, ngocor sini.
Jurang hidup menguak makin lebar
sudah melarat masih juga disikat.
Terbanting-banting di emperan jalan
terlunta-lunta tak punya pegangan.
”Kulik-kulik elang
anak gagak di belakang.
Culik-culik orang
anak tamak di kelangkang”
KKN bukan Kuliah Kerja Nyata
bukan pula Kondom Kuda Nyengir.
Jakarta, 23-25 Mei 1998
Menghayal Jadi Presiden
Termenung di atas kloset
Menghayal, jadi
Presiden.
......
Plung!
Sengseng Tengtes Sresep Brebet!
Maka para tukang sulap mengeluarkan kertas warna-warni dari mulut dowernya
yang kebanyakan mengunyah popcorn pizza kentucky hamburger di rumah-rumah makan eropa-amerika, dan membuat jamur dari air liurnya pada kertas panjang yang menjulur bagai lidah sungai menuju jalan layang bebas hambatan,
kemudian melilit bangunan-bangunan mewah di sekitar pondok indah cinere, bumi serpong damai, pantai indah kapuk, pluit, pulo mas, sunter hijau, kelapa gading permai, dan tugu monas. Sisanya menyelinap ke mesin-mesin computer mengutak-atik bursa saham dan kredit macet,
tapi di hutan-hutan Kalimantan gergaji-gergaji raksasa, buldoser-buldoser raksasa senantiasa menggeram menumbangkan pohon-pohon dengan suara berdebam,
membangunkan satwa-satwa langka yang terus menerus tergusur tak bisa protes,
kecuali melengkingkan jeritan pilu ke udara hampa.
Posting Komentar untuk "5 Contoh Puisi Jose Rizal Manua"
Silahkan Anda berkomentar dengan sopan. Saya harap Anda tidak memberikan komentar Spam. Jika komentar Anda mengandung Spam dengan berat hati akan saya hapus.
Posting Komentar